Reaksi alergi: Orang yang alergi terhadap tanaman bajakah dapat mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi madu bajakah.
Ini juga membantu mencegah infeksi dan meredakan peradangan di sekitar luka. Madu dapat diterapkan secara topikal pada luka atau diminum untuk meningkatkan proses penyembuhan.
Dengan kemampuan ini, maka kayu bajakah memiliki potensi untuk menangani berbagai penyakit infeksi. Selama ini, beberapa masyarakat setempat masih cenderung memanfaatkan kayu bajakah sebagai obat sakit perut, diare maupun disentri.
Berdasarkan penelitian, tanaman bajakah lamei adalah flora hutan hujan tropis yang tumbuh merambat di daerah lembab.
Perkembangan terbaru, budidaya bajakah kemungkinan dapat dimulai dengan metode kultur jaringan. Selain untuk memenuhi permintaan masyarakat, perbanyakan tanaman juga diperlukan agar tanaman terhindar dari kepunahan.
Kandungan kayu bajakah memberikan manfaat baik bagi tubuh. Melansir dari beberapa sumber, berikut ini manfaat kayu bajakah kalimantan.
Madu bajakah, yang dihasilkan dari lebah yang mengonsumsi nektar bunga bajakah, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional berbagai budaya.
Bajakah secara tradisional biasa dimanfaatkan oleh suku Dayak. Suku tersebut memakai bajakah sebagai obat tradisional untuk melawan penyakit kanker.
Telah dijelaskan bahwa madu ini memiliki segudang kandungan gizi yang dapat mendukung kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat dari madu bajakah yang dapat didapat:
Tes Laboratorium: Cara paling akurat untuk memastikan keaslian dan kualitas madu bajakah adalah dengan melakukan tes laboratorium.
Kandungan saponin dan tanin dalam kayu bajakah juga bisa membantu menyembuhkan luka. Manfaat kayu bajakah untuk kesehatan dapat mempercepat penyembuhan luka dengan cara merangsang pembentukan pembuluh darah baru pada luka untuk mendukung proses penyembuhan luka.
Dalam penelitian tersebut, Akar Bajakah para peneliti menemukan adanya aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol batang bajakah terhadap bakteri Escherichia coli. Beberapa senyawa di dalam batang bajakah yang membuat aktivitas ini memungkinkan adalah flavonoid, saponin dan tanin.
Oleh sebab itu, menjaga populasi bajakah pada habitat aslinya adalah hal yang sangat penting untuk menjaga potensi bajakah sebagai obat kanker. Tumbuhan ini harus dilindungi agar tidak habis diburu oleh masyarakat yang menginginkan khasiatnya.
Umumnya, fase tiga memiliki sampel besar yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang. Pengujian yang dilakukan biasanya hanya untuk satu tipe kanker, meski terkadang lebih dari satu.